Selasa, 15 November 2022

Kesgilut

 

Tranformasi ekonomi Berbasis Digital Untuk Pemulihan Ekonomi

 


Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di hampir semua sektor ekonomi di beberapa belahan dunia, termasuk Indonesia,, terutama yang bergantung pada mobilitas barang dan jasa seperti transportasi, ndustri dan lain-lain.

Indikator perekonomian menurun akibat pandemi Covid-19 awalnya terlihat tahun 2020, ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini sangat kontras dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima tahun terakhir yang rata-rata sekitar 5 persen per tahun. Namun, akibat pandemi Covid-19, seluruh perekonomian global, termasuk Indonesia, mengalami kontraksi yang cukup dalam.

          Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 telah mengurangi pergerakan orang dan operasional barang dan jasa. Konsumsi, investasi, transportasi, pariwisata, produksi dan kepercayaan pengusaha menurun secara signifikan, yang pada gilirannya memperlambat pertumbuhan ekonomi secara dramatis. Melemahnya perekonomian nasional akibat dampak pandemi Covid-19 memerlukan perhatian kita bersama untuk mengatasinya, karena jika tidak segera diatasi akan membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas sistem keuangan serta upaya untuk mencegahnya. mempercepat pembangunan menjadi negara maju.

          Pandemi Covid-19 telah mengubah gaya hidup dengan meningkatnya penggunaan ekonomi digital. Oleh karena itu, upaya peningkatan transformasi ekonomi digital dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk memastikan sektor-sektor ekonomi yang produktif bergerak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta dapat dijadikan sebagai dorong percepatan transformasi digital, karena pada pandemi berikutnya, secara struktural mengubah cara bekerja, beraktivitas, berbelanja, berbisnis yang sebelumnya offline melalui kontak fisik menjadi lebih online dan digital.

          Pengembangan digitalisasi UKM harus dibarengi dengan strategi yang tepat, strategi proaktif yang bertujuan untuk mengangkat bola dengan memberikan pendampingan, kurasi produk, SDM dan pembiayaan untuk mempercepat akses UKM ke jaringan elektronik dan bisnis.

          Kita tentu berharap target pertumbuhan ekonomi digital yang ditetapkan pemerintah, yang meningkat delapan kali lipat pada 2030, dapat menjadi langkah strategis dan mendapat dukungan komprehensif dari semua kelompok kepentingan, sehingga kontribusinya terhadap PDB meningkat. berharap dengan akselerasi transformasi digitalisasi akan dapat mengoptimalkan peran UMKM sebagai tulang punggung ekonomi ditengah kondisi pandemi Covid 19 dengan terus mengarahkan peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, melalui adaptasi perubahan digital.

Transformasi Ekonomi Berbasis Digital

Continue reading Kesgilut

Senin, 12 September 2022

PEMERIKSAAN SALIVA




Pemeriksaan Saliva


Status Kebersihan Gigi dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari tubuh yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penyakit kesehatan gigi dan mulut adalah spesifik, dalam arti status kesehatan gigi untuk masing-masing kelompok umur, mempunyai indikator yang berbeda-beda.

 

Plak

         Plak merupakan suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembang biak di dalam lapisan suatu matriks intraseluler.

         Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (forest, 1995).

         Dalam jumlah sedikit plak tidak dapat terlihat kecuali apabila telah diwarnai dengan disclosing solution.

         Apabila plak telah menumpuk, plak akan terlihat berwarna abu-abu, kekuningan, dan kuning.

         Plak biasanya terbentuk pada sepertiga permukaan gingival dan pada permukaan gigi yang cacat dan kasar (Manson, 1993; Megananda et al, 2009)

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Plak

  1. Lingkungan Fisik meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan sekitarnya, struktur permukaan gigi, dimana plak akan jelas terlihat setelah dilakukan pewarnaan disclosing solution.

2.      Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah pada permukaan gigi yang tidak terlindung dan pemeliharaan kebersihan mulut dapat mencegah atau mengurangi penumpikan plak di permukaan gigi.

3.      Pengaruh diet terhadap pembentukan plak ada dua aspek yaitu: pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi bakteri didalam plak. keras lunaknya makanan mempengaruhi pembentukan plak, plak akan terbentuk apabila kita lebih banyak mengonsumsi makanan lunak.

 

PHPM ( personal hygiene performance modified)

Indeks kebersihan mulut PHP-M (Personal Hygiene Performance-Modified) dari Martin dan Meskin (1972), merupakan indeks yang telah dimodifikasi dari Personal Hygiene Index (PHP) dari Podshadley dan Haley (1968). Indeks PHP ini untuk menilai debris, sedangkan Indeks PHP-M untuk mengukur plak secara obyektif. Pemeriksaan PHP-M menggunakan gigi indeks dan menggunakan agen disklosing.

 Gigi indeks yang digunakan pada metode PHP-M ini adalah sebagai berikut :

          Gigi paling belakang tumbuh di kwadran kanan atas.

          Gigi C| atau c| , bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi anterior lainnya.

          |P1 atau |m1.

          Gigi paling belakang tumbuh di kwadran kiri bawah.

          Gigi C kiri bawah atau c kiri bawah , bila gigi ini tidak ada, dipakai gigi anterior lainnya.

          P1 kanan bawah atau m1 kanan bawah

 

Cara Penilaian dengan PHP-M:

          Buat 2 garis imajiner pada gigi dari oklusal/incisal ke gingival, garis imajiner ini akan membagi gigi menjadi 3 bagian yang sama dari oklusal ke gingival. Masing-masing 1/3 bagian dari panjang garis imajiner tadi, yang akhirnya akan membagi gigi menjadi 5 area (A, B, C, D, dan E). Pengertian area :

          Area 1/3 gingival dari area tengah

          Area 1/3 tengah dari area tengah

          Area 1/3 incisal atau oklusal dari area tengah

          Area distal

          Area mesial

          Pembagian area penilaian plak metode PHP-M

 

1.      Apabila terlihat ada plak di salah satu area, maka diberi skor 1 (atau tanda v), jika tidak ada plak bisa diberi skor 0 atau tanda (-).

2.      Hasil penilaian plak yaitu dengan menjumlahkan setiap skor plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor plak untuk setiap gigi indeks bisaberkisar antara 0-10.

3.      Dengan demikian, skor plak untuk semua gigi indeks bisa berkisar antara 0-60.

 

 Cara menggunkan disclosing solution

 1.      Disclosing solution (cair),  cara penggunaannya diteteskan dibawah lidah kemudian diratakan keseluruh            permukaan gigi.

2.      Lalu diludahkan. Gigi yang terbebas dari plak ditandai dengan tidak adanya pewarnaan oleh disclosing solution pada gigi.

3.      Sedangkan permukaan gigi berwarna merah berarti pada gigi tersebut terdapat plak.



PEMERIKSAAN PLAK

 

B

L

M

D

 

SKOR

TOTAL

PI

16

1

0

0

0

 

16

12

24

12

0

0

0

0

 

1

0,25

0

0

0,25

1

1,5:6

 

 

0,25

24

0

0

0

0

 

36

1

0

0

0

 

0,25

1

2

0,5

1

0,

32

0

0

1

1

 

44

1

0

0

0

 

44

32

36

KRITERIA PLAK INDEKS

SKOR

Plak Indeks < 0.4

0

Plak Indeks 0.4 - 1.0

1

Plak Indeks 1.1 - 2.0

2

Plak Indeks > 2.0

3

Continue reading PEMERIKSAAN SALIVA

Senin, 15 Agustus 2022

Dasar Kebutuhan Pelayanan Kesgilut pada Kelompok Masyarakat


 DASAR – DASAR KEBUTUHAN PELAYANAN KESGILUT PADA KELOMPOK MASYARAKAT

 Angka Karies di Masyarakat Indonesia

      Hasil Riskesdas tahun 2018 menyatakan bahwa proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%)

Pelayanan Kesgilut tidak memadai

    Pelayanan kesehatan gigi ditujukan kepada masyarakat, Pelayanan tersebut dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung, seperti: di sekolah sekolah, posyandu, puskesmas keliling. Namun, pada kenyataan nya, pelayanan kesehatan gigi belum dapat berjalan dengan sempurna, yang disebabkan karena keterbatasan sarana, tenaga, biaya operasional, maupun kondisi sosial penduduk setempat.

Keterbatasan Masyarakat dalam Pemenuhan Kesgilut

    Dalam penelitian Dr. Susi bersama tim dari 11 departemen di FKG Unpad, telah melakukan penelitian terkait kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat di sekitar Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) FKG Unpad. “Hasilnya ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat sebatas memiliki keinginan untuk memeriksakan kesehatan giginya. Namun, yang betul-betul datang ternyata sangat rendah,” ditemukan, 98,7% masyarakat membutuhkan perawatan gigi. Baru sebagian yang sudah sadar untuk melakukan perawatan dengan datang ke dokter gigi, puskesmas, atau RSGM. alasan masyarakat datang ke pelayanan kesehatan disebabkan oleh rasa sakit gigi. Sekitar, 66,2% persen diantaranya disebabkan oleh gigi yang berlubang. Namun, jumlah masyarakat yang datang baru sekiitar 35% saja, 65% masyarakat memilih untuk merawat dan mengobatinya sendiri.

    Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa 25,9% penduduk Indonesia mempunyai masalah gigi dan mulut. Diantara mereka, terdapat 31,1% yang menerima perawatan dan pengobatan dari tenaga medis gigi (perawat gigi, dokter gigi atau dokter gigi spesialis), sementara 68,9% lainnya tidak dilakukan perawatan.


Kelompok Masyarakat Yang Berkebutuhan Khususus di Bidang Kesgilut

o Kelompok anak pra sekolah

o Kelompok ibu hamil

o Kelompok Lansia

o Kelompok Anak Berkebutuhan Khusus (gangguan mental seperi autis, down syndrome dan celebral palsy)

o Kelompok post Stroke dan DM


Menurut hasil penelitian ditemukan :

Perilaku pemeliharaan kesehatan gigi danmulut pada kelompok masyarakat berkebutuhan khusus tergantung dari ibu/anggota keluarga atau pengasuhnya ketika berada di rumah sedangkan diluar rumah perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dibantu oleh guru pendamping/perawat. Keluarga mencari sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut ke klinik gigi/dokter gigi yang sudah dikenal, dipercaya dan tidak ramai agar tidak terlalu lama antri/menunggu (Faletehan Health Journal 2018).

Continue reading Dasar Kebutuhan Pelayanan Kesgilut pada Kelompok Masyarakat